IDENTIFIKASI MORFOLOGI CENDAWAN ENTOMOPATOGEN Beauveria bassiana DAN Metarhizium anisopliae ASAL TANAMAN PADI CIANJUR

Widya Sari, Chindy Nur Rosmeita

Abstract


Cendawan entomopatogen asal tanaman padi Cianjur sudah lama ditemukan, namun belum pernah dilakukan karakterisasi morfologi pada isolat-isolat tersebut.  Perbedaan karakter morfologi cendawan entomopatogen seperti warna koloni dan bentuk konidia, jumlah konidia dan laju pertumbuhan sangat mempengaruhi virulensi cendawan entomopatogen terhadap serangga hama sasaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan karakter morfologi cendawan entomopatogen asal tanaman padi Cianjur yaitu Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae dengan isolat cendawan entomopatogen yang berasal dari tanaman yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokontrol dan Laboratorium Mikologi Balai Penelitian Tanaman Hias Cianjur dari bulan November 2018 sampai Desember 2018. Penelitian dilakukan secara obsevasi dan analisis deskriptif untuk membandingkan karakter morfologi dari beberapa isolat cendawan entomopatogen Beauveria bassiana dan Metarhizium anisoplie asal tanaman padi Cianjur koleksi dengan kontrol B. bassiana asal tanaman Pisang dan M. anisopliae asal tanaman Jagung.  Hasil pengamatan laju pertumbuhan cendawan tertinggi dihasilkan oleh isolat cendawan B. bassiana asal tanaman Padi, dengan rata-rata laju pertumbuhan 0,1-0,7 cm per hari.  Warna koloni cendawan B. bassiana asal tanaman Padi adalah warna putih dan B. bassiana asal tanaman Pisang berwarna putih kekuningan. M. anisopliae mempunyai warna yang sama antara isolat asal tanaman padi dengan asal tanaman jagung yaitu berwarna hijau zaitun. Cendawan B. bassiana mempunyai konidiofor yang bercabang dengan pola zig-zag dan pada bagian ujungnya terbentuk konidia yang bulat hialin. Metarhizium anisopliae mempunyai miselium yang bersekat, konidiofor bersusun tegak, berlapis dan bercabang yang dipenuhi konidia berbentuk bulat silinder. Rata-rata kerapatan konidia cendawan B. bassiana lebih rendah (3,65 x 106) dibandingkan kerapatan konidia cendawan M. anisopliae (5,80 x 106). Karakter morfologi cendawan sangat dipengaruhi oleh jenis species dan asal isolat.

Keywords


Beauveria bassiana, bentuk konidia, jumlah konidia, laju pertumbuhan, Metarhizium anisopliae, warna koloni

Full Text:

PDF

References


Aisyah, Bintang Surya. 2015. Keragaman Genetik Metarhizium anisopliae dan Virulensinya pada Larva Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros). Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. 19(1):12-18.

Aprilia, Ramadhani. 2012. Karakterisasi Morfologi dan Identifikasi Molekuler Isolat Cendawan Entomopatogen Metarhizium spp. dengan Metoda PCR. Skripsi. Universitas Andalas. Sumatera Barat, Indonesia.

Barnett, H., L. dan Hunter, Barry B. 1998. Illustrated Genera of Imperfect Fungi Fourt Edition. U.S.A: The American Phytopathological Society.

Dahlan, S. 2010. Model Pertumbuhan Biokontrol Trichoderma harzianum Dalam Media Cair. J. Hasil Penelitian Industri, 23(1) : 28-37.

Rustama, M. M., Melanie, dan Irawan, B. 2008. Patogenisitas Jamur Entomopatogen Metarhizium anisopliae terhadap Crocidolomia pavonana fab. dalam Kegiatan Studi Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Kubis dengan Menggunakan Agensia Hayati. Laporan Akhir Peneliti Muda UNPAD Sumber Dana DIPA UNPAD. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Padjajaran. Jatinangor, Indonesia.

Sanjaya, Y., Nurhaeni, H., & Halima, M. 2010. Isolasi, identifikasi, dan karakterisasi jamur entomopatogen dari larva Spodoptera litura (Fabricius). Bionatura, 12(3)..

Septiana, Eris. 2015. Jamur Entomopatogen: Potensi dan tantangan sebagai insektisida alami terhadap serangga perusak tanaman dan vektor penyakit manusia. BioTrends. 1(1):28-32.

Strack, B. H. 2003. Biological Control to Termites by The Fungal Entomopathogen M. anisopliae. 8 hal.

Suprayogi, Marheni. 2015. Uji Efektifitas Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae terhadap Kepik Hijau (Nezara vidirula L.) (Hemiptera ; Pentatomidae) pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) di Rumah Kaca. Jurnal Online Agroteknologi. 3(1):320-327.

Syahnen, M.S., Desianty D.N.S, dan Ekanitha S., 2013. Tekhnik Uji Mutu Agen pengendali Hayati (APH) di Laboratorium, Laboratorium Lapangan Balai Besar dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP), Medan

Trizelia. 2005. Cendawan Entomopatogen Beauveria bassiana: Keragaman Genetik, Karakterisasi Fisiologi dan Virulensinya terhadap Crocidolomia pavonana. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor, Indonesia.

Wartnono, Nirmala C., dan Suryadi, Y. 2016. Seleksi Jamur Entomopatogen Serangga Beauveria spp. Serta Uji Potegenisitasnya pada Serangga Inang Walang (Leptocorisa acuta). Berita Biologi. 15(2):175-184.

Yusuf, Evi Silvia. 2018. Komunikasi Pribadi. Peneliti Laboratorium Biokontrol Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung Cianjur. Cianjur, Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.35194/prs.v2i1.974

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Pro-STek INDEXED BY :

   

Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Email: prostek@unsur.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.