Suhu Dan Lama Blanching Yang Berbeda Terhadap Mutu Kimia Dan Organoleptik Selai Buah Kelor (Moringa Oleifera L.)
Abstract
Selai merupakan produk makanan kental atau semi padat yang dapat dibuat dari buah, pulp buah, sari buah atau potongan buah yang diolah menjadi suatu struktur seperti gel yang ditambahkan gula, asam, dan pektin. Tiap 100 g buah kelor mengandung 0,20 g lemak, 7,50 g karbohidrat, 1,50 g protein, 48 mg natrium, 31 mcg B-Karoten, 89,50 g air, 3,20 g serat, 1,30 g abu, 0,10 g vitamin B1, 0,10 g vitamin B2, 4,10 mg vitamin B3, dan 25 mg vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan suhu dan lama blanching yang tepat sehingga menghasilkan mutu kimia dan organoleptic selai buah kelor (Moringa oleifera L.) yang terbaik. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Analisis mutu kimia selai buah kelor yang diuji adalah kadar serat kasar, kadar tanin, dan kadar saponin. Sedangkan analisis mutu organoleptic diuji berdasarkan uji tingkat kesukaan / uji hedonic yang meliputi rasa, bau, warna dan kekentalan, SL3 yaitu suhu 15oC dan lama 10 menit blanching merupakan perlakuan terbaik dengan nilai hasil (NH) tertinggi sebesar 0,557 dengan kriteria variable penelitian kadar serat kasar = 2,6565%, kadar tanin = 1,8747%, kadar saponin = 1,3816%, rasa = 3,9 (agak suka), bau = 3,7 (agak suka), warna = 3,7 (agak suka), kekentalan 3,7 (agak suka).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pengkajian Teknologi Pertanian. (2016). Budaya Okra dan Kelor Dalam Pot. Jakarta Selatan: Badan Pengkajian Teknologi Pertanian.
Badan Standarisasi Nasional. (2008). Selai Buah. Jakarta: Standar Nasional Indonesia.
Dewi, F. K. (2016). Pembuatan Cookies dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Berbagai Suhu Pemanggangan. Skripsi. Program Studi Teknologi Pangan. Fakultas Teknik. Universitas Pasundan. Bandung.
Dewi, N. P. A. N. (2018). Studi Pembuatan Selai Daun Kelor (Moringa oleifera). Skripsi. Jurusan Gizi Program Studi dan Dietetika. Denpasar.
Olagbemide, P. T & Alikwe, P. C. N (2015). Proximate analysis and Chemical Composition of Raw and Defatted Moringa oleifera Kernel. Advances in lIfe Science and Technology, 24:92-29.
Lestari, S. & Susilawati, P. N. (2015). Uji Organoleptik Mi Basah Berbahan Dasar Tepung Talas Beneng (Xantoshoma undipes) untuk Meningkatkan Nilai Tambah Bahan Pangan Lokal Banten. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(4): 941-946.
Mustariani, B. A. A. (2023). Ragam Bioaktivitas Kombinasi Tanaman Kelor: Ekstraksi, Fitokimia dan Antibakterinya. Yogyakarta: Samudra biru.
Ryansyah, F. (2020). Pengaruh Lama Pemeraman Dalam Proses Fermentasi Kulit Kacang Tanah Amoniasi Menggunakan Starter Aspergillus Niger terhadap Kandungan Protein Kasar, Serat Kasar dan Total Digestible Nutrients. Skripsi. Program Studi Peternakan. Fakultas Peternakan dan Pertanian. Universiras Diponogoro. Semarang.
Sasmita, V. Y. (2020). Pengaruh Rasio Nanas (Ananas comosus) dan Pegagan (Centella asiatica (L.) urban) terhadap Karakteristik Selai Pegagan. Skripsi. Jurusan Gizi Program Studi dan Dietetika. Denpasar.
Sembiring, B. B., Fanani, M. Z., & Haris, H. (2023). Pengolahan Selai Buah Pala pada Skala Industri Rumah Tangga. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 5(2):136–146.
Ulfasari, S. (2021). Penetapan Kadar Tanin Ekstrak Etanol Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis dan Lowenthal-Procter. Skripis. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Allauddin Makassar.
Widyantika, H. (2018). Pengaruh Variasi Buah Salak pada Pembuatan Selai Pancake terhadap Fisik, Sifat Organoleptik dan Kadar Serat. Skripsi. Jurusan Gizi. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan. Yogyakarta.
Winarno F.G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yanuartomo, Purnamaningsih, H., Nururrozi, A. & Indarjulianto, S. (2017). Saponin: Dampak terhadap Ternak (Ulasan). Jurnal Peternakan Sriwijaya, 6(2): 79-90.
Zainuddin, N. M., & Hajriani, S. (2021). Pembuatan Bubuk Kering dari Daun Kelor (Moringa Oleifera) dengan Perbedaan Suhu dan Lama Pengeringan untuk Tambahan Makanan Fungsional. Jurnal Agritechno, 14(2): 116-121.
DOI: https://doi.org/10.35194/prs.v6i2.4422
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Pro-STek INDEXED BY :
Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Email: prostek@unsur.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.