PENGARUH FORMULA PUPUK MAJEMUK YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN KENTANG (Solanum tuberosum L) VARIETAS SANGKURIANG SECARA IN VITRO

Imas Kodariah, Sri Nur Widyastuti L, Pasetriyani W

Abstract


Media dengan formula yang seimbang sangatlah penting bagi pertumbuhan eksplan yang dikulturkan, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif formula pupuk majemuk sebagai pengganti formula media MS terhadap pertumbuhan kentang (Solanum tuberosum L.) varietas Sangkuriang secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium kultur jaringan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) Lembang, mulai bulan Mei sampai Juli tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah Percobaan dan Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 (sembilan) perlakuan dan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Setiap perlakuan masing-masing berisi 2 planlet, dengan perlakuan A = Media MS 4,43 gram/l, B = Hyponex hijau 2 gram/l, C = Gandasil D 2 gram/l, D = Hyponex hijau 2 gram/ l + vitamin B complex 0,1 mg/ l, E = Hyponex hijau 2 gram /l + air kelapa 300 ml/l, F = Hyponex hijau 2 gram/l + vitamin B complex 0,1 mg/l + air kelapa 300 ml/l, G = Gandasil D 2 gram/l + vitamin B complex 0,1 mg/l, H = Gandasil D 2 gram/l + air kelapa 300 ml/l, dan I = Gandasil D 2 gram/l + vitamin B complex 0,1 mg/l + air kelapa 300 ml/l. Pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah buku, jumlah akar, panjang akar, dan vigor tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Formula pupuk majemuk yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan kentang (Solanum tuberosum L.) varietas Sangkuriang secara in vitro. Alternatif formula pupuk majemuk pengganti formula media MS pertama ada pada perlakuan media I = Gandasil D 2 gram/l + vitamin B complex 0,1 mg/l + air kelapa 300 ml/l, alternatif formula kedua yaitu pada perlakuan H = Gandasil D 2 gram/l + air kelapa 300 ml/l, dengan demikian perlakuan I dan H berpeluang baik terhadap pertumbuhan planlet karena telah mencapai keseimbangan formula untuk varietas Sangkuriang.


Keywords


Formula, Pupuk majemuk, Varietas sangkuriang, In vitro.

References


Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi kentang nasional dari tahun 2014 – 2016. BPS. Jakarta.

Chris, Sugihono dan Agus Hasbianto. (2014). Perkembangan Penggunaan Teknik Kultur Jaringan Pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Prosiding SeminarNasional “Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasiâ€, Banjarbaru 6-7 Agustus 2014 | 435.

Darlina,Hasanuddin, Hafnati Rahmatan. 2016. Pengaruh Penyiraman Air Kelapa (Cocos nucifera L.) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Lada (PIPER NIGRUML.)Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, Volume 1,Prodi Pendidikan Biologi, FKIP Unsyiah.

Nadapdap, Christmas. 2000. Penggunaan Pupuk Komersial Dan Air Kelapa Sebagai Media Perbanyakan In Vitro Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian, IPB Bogor.

Prabaningrum, Laksminiwati, Tonny K Moekasan, Ineu Sulastrini, Tri Handayani, Juniarti P. Sahat, Eri Sofiari dan Nikardi Gunadi. 2014. Teknologi Budidaya Kentang di Dataran Medium. Monografi no.34. Balitsa.

Santoso, U dan F. Nursandi. 2003. Kultur Jaringan Tanaman Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang.

Shintiavira, Rahmawati I, dan Winarto, B. 2014. Aplikasi Modifikasi Media Generik Dalam Produksi Bibit Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) Berkualitas Melalui Kultur In Vitro. J. Hort. 24(3):220-229. Balai Penelitian Tanaman Hias, Jl. Raya Ciherang Pacet, Cianjur.

Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika (suatu pendekatan biometrik). Diterjemahkan oleh Bambang Sumantri. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Zulkarnain. 2009. Solusi Perbanyakan Tanaman Budidaya. Kultur Jaringan Tanaman. Bumi Aksara.




DOI: https://doi.org/10.35194/agsci.v9i2.784

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

AGROSCIENCE INDEXED BY :

    

Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Telp. (0263) 283579, Email: agroscience@unsur.ac.id 

Agroscience is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.