PENGARUH KONSENTRASI PUPUK HAYATI BIOBOOST DAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) VARIETAS GRAND RAPIDS

Kovertina Rakhmi Indriana, Ricky Hasrat Dirmawan, Ai Komariah

Abstract


Percobaan ini dilakukan di Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, Kabubaten Sumedang, dengan ketinggian tempat 500 meter di atas permukaan laut, ordo tanah Podsolik dan PH 4.5 – 6.5. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian konsentrasi pupuk hayati bioboost dan air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada varietas grand rapids. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dua faktor dan diulang dua kali. Faktor pertama adalah pupuk hayati bioboost (u) yang terdiri dari empat taraf, yaitu : u0 = 0 ml/L larutan, u1 = 25 ml/L larutan, u2 = 50 ml/L larutan, u3 = 75 ml/L larutan. Faktor kedua adalah air kelapa (a) yang terdiri dari empat taraf, yaitu : a0 = 0 ml/L larutan, a1 = 75 ml/L larutan, a2 = 150 ml/L larutan, a3 = 225 ml/L larutan. Hasil percobaan menunjukan bahwa terjadi interaksi terhadap (tinggi tanaman umur 35 HST, volume akar, bobot segar per plot dan nisbah pupus akar ) dan tidak terjadi interaksi (tinggi tanaman umur 14 HST, 21 HST, 28 HST, jumlah daun umur 14 HST, 21 HST, 28 HST, 35 HST, bobot segar per tanaman dan bobot kering )

Keywords


Pupuk hayati bioboost; Air kelapa, Selada

References


Bargumono. (2016). Pertanian Organik Solusi Alternaif Pertanian. Global Pustaka Utama.Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. (2016). Produksi dan Produktivitas Selada 2010-2015. http://www.bps.go.id. Diakses pada tanggal 15 juni 2020.

Bioboostsakti. (2016). Isi dan Kandungan Pupuk Hayati Bioboost. https://bioboostsakti.blogspot.com. Diakses melalui internet pada tanggal 14 mei 2020.

Hartatik, W. D. Setyorini dan S. Widati. (2006). Laporan Penelitian Teknologi Pengelolahan Hara Pada Budidaya Pertanian Organik. Balai Peneliti Tanah. Bogor.

Latarang, B. dan A Syakur. (2006). Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloicum L.) pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang. Jurnal Agroland. Vol 13: 265-269.

Rahmawati, S. (2006). Status Perkembangan Perbaikan Sifat Genetik Padi Menggunakan Transformasi argobacterium. Jurnal Agrobiogen. 2 (1): 36 – 44.

Saifuddin Sarief, E. (1989). Kesuburan Tanah dan Pemupukan Tanah. Pustaka Buana, Bandung.

Sarwono Hardjowigeno. (1992). Ilmu Tanah. Akademika Pressindo : Jakarta.

Simanungkalit, R.D.M. and R. R. Saras Wati. (2001). Application of biotechnology on biofertilizer production in Indonesia.

Sri Setyadi Hajadi. (1995). Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.

Sunarjono. (2007). Budidaya Tanaman Selada. Penebar Swadaya: Bandung.

UPTD. (2019). Pemetaan Wilayah Program Penyuluh Pertanian 2015-2019. Kec. Ganeas .Kab. Sumedang :UPTD.

USDA. (2014). National Nutrient Database for Standard Reference of raw garlic. Agricultural Research Service. United States: Department of Agriculture. https://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/2017. Diakses 16 juni 2020.

Wilujeng, S. & Agustini, V. (2017). Studi Awal Kultur Biji Sowang (Xanthostemon novaguineense Valet.) Secara In-vitro. Jurnal Biodjati. 2(1):64-71.




DOI: https://doi.org/10.35194/agsci.v11i1.1571

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

AGROSCIENCE INDEXED BY :

    

Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Telp. (0263) 283579, Email: agroscience@unsur.ac.id 

Agroscience is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.