IDENTIFIKASI MORFOLOGI BENIH PADI SAWAH VARIETAS PANDANWANGI DI LIMA LOKAS KECAMATAN

Angga Adriana Imansyah, Frilynthia Dwi Ayu Andreyuni

Abstract


         Pandanwangi merupakan padi varietas lokal di Kabupaten Cianjur, namun tidak semua wilayah di Kabupaten Cianjur dapat ditanami padi Pandanwangi dengan ciri khas tertentu, oleh karena itu untuk menanam padi Pandanwangi diperlukan persyaratan topografi yang spesifik tanpa menghilangkan karater dan kualitas benih padi Pandanwangi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Vocational Education Development Centre and Agriculture (VEDCA) Cianjur pada bulan Februari sampai Maret 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik morfologi benih pada lima lokasi yaitu Kecamatan Warungkondang, Cugenang, Mande, Cianjur, Campaka serta membandingkan identifikasi morfologi benih dengan hasil deskripsi umum morfologi benih padi Pandanwangi. Rancangan yang digunakan untuk data kuantitas menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) non faktorial dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Masing-masing perlakuan yaitu benih padi Pandanwangi yang berlokasi A (Warungkondang), B (Cugenang), C (Cianjur), D (Campaka) dan E (Mande). Parameter yang diamati meliputi benih murni, benih tanaman lain, kotoran benih dan bobot 1000 butir benih padi Pandanwangi, sedangkan untuk data kualitas yaitu identifikasi morfologi benih di lima lokasi Kecamatan menggunakan analisis deskripsi lalu dibandingkan dengan deskripsi umum morfologi benih padi Pandanwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi morfologi benih di lima lokasi Kecamatan yang terbaik pada perlakuan di lokasi Kecamatan Warungkondang, namun Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cianjur dan Campaka lebih baik dibanding Kecamatan Mande.


Keywords


Morfologi benih, topografi, benih Padi Pandanwangi

Full Text:

PDF

References


Aksi Agraris Kanisius. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Yogyakarta : Kanisius.

Agrios, G.N. 2005. Plant Pathology. Fifth Edition. New York : Elsevier Academic Press.

Allard, R.W. 1960. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Terjemahan Manna dan Mul Mulyani. Jakarta: Rieka Bina Aksara.

Balai Penelitian Tanaman Padi. 2004. Laporan Hasil Validasi Tugas Akhir 2004. Jakarta.

Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2004. Laporan Hasil Validas Tugas Akhir 2004. Jakarta.

Cagampang, Gloria B, C.M. Perez, and B.O. Juliano. 1973. A Gel Consistency Test for Eating Quality of Rice. Journal of the Science of Food and Agriculture. 24(12): 1589–1594.

Charomaini, Sri Rukun and Diana Windiasih. 2005. Hubungan Benih Dengan Patogen Sebagai Penyebar Penyakit. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 2 (2): 68-73

Daradjat, A.A., S. Wahyuni, and Nafisah. 2006. Interaksi genotipe lingkungan dan analisis keterulangan karakter ukuran gabah varietas unggul padi. Risalah Seminar 2005. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. 2 (2) : 67-79.

Djoyowasito, G. Ekoyanto. P and G. Maides. 2007. Mempelajari kinerja Pita tanam organik pada pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah (Oryza sativa L). Jurusan Teknologi Pertanian Univesitas Brawijaya Malang. 10(3) : 200-204.

Dong W, Chen J, Wang L, Tian Y, Zhang B, Lai Y, Meng Y, Qian C, Guo J. 2014. Impacts of Nighttime Post-Anthesis Warming On Rice Productivity And Grain Quality In East China. The Crop Journal. 2: 63-69.

Imran, S., Syamsuddin, and Efendi. 2002. Analisis vigor benih padi (Oryza sativa L.) pada lahan alang-alang. Agrista Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. 6(1): 81-86.

International Rules for Seed Testing. 2006. The International Seed Testing Association (ISTA): Edition 2006. Switzerland: Bassersdorf CH-8303.

Irawan B, Purbayanti K. 2008. Karakterisasi dan kekerabatan kultivar padi lokal di Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Agrikultulra. Sumedang. pp. 21-23.

Ishii, R. 1995. Effect of physiological factors on individual leaves on photosynthesis and respiration. In Matsuo, T., Kumazawa, K., Ishii, R., Ishii, K. and Hirata, H. (Eds.). Science of the Rice Plant. Physiology. Food and Agriculture Policy Research Centre, Tokyo. pp. 2 (1): 566-596.

Ismail, B.P., Suprihatno, H Pane and I. Las. 2003. Pemanfaatan penciri abiotik lingkungan tumbuh dalam seleksi simultan galur padi gogorancah toleran kekeringan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor dalam Makarim, A. K, and Ikhwani, Respon Komponen Hasil Varietas Padi Terhadap Perlakuan Agronomi. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman. 27(1): 33-34.

J. D. Bewley, K. Bradford, H. Hilhorst and H. Nonogaki. 2012. Seeds: physiology of development, germination and dormancy. Springer Science & Business Media. 2 (72): 227-261.

Kim J, Shon J, Lee C. K., Yang W, Yoon W, Yang W. H., Kim Y.G, Lee B.W. 2011. Relationship between grain filling duration and leaf senescence of temperate rice under high temperature. Field Crops Res. 2 (122): 207-213.

Lesmana O.S, Toha H.M, Las I, Suprihatno B. 2004. Deskripsi varietas unggul baru padi. Subang: Balai Besar Padi Sukamandi

Lisle, A. J., M. Martin, and M. A., Fitzgerald. 2002. Chalky and translucent rice grains differ in starch composition and structure and cooking properties. Cereal Chemistry. 77: 627-260.

Malia R. 2007. Studi Pemanfaatan dan pengelolaan kultivar padi lokal di Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. [Skripsi]. Jurusan Biologi, FMIPA Unpad, Jatinangor.

Mangoendidjojo, W. 2002. Analisis Interaksi Genotip Lingkungan Tanaman Perkebunan. Zuriat. 11(1): 21-27.

Masyarakat Pelestari Padi Pandanwangi Cianjur. 2015. Buku Persyaratan Permohonan Pendaftaran Indikasi Geografis Beras Pandanwangi Cianjur. Cianjur.

Mohammed A.R, Tarpley R. 2010. Effects of high night temperature and spikelet position on yield-related parameters of rice (Oryza sativa L.) plants. Europ Journal Agronomy. 33: 117-123.

Mulsanti, I.W., M. Surahman, S. Wahyuni, D.W. Utami. 2013. Identifikasi galur tetua padi hibrida dengan marka SSR spesifik dan pemanfaatannya dalam uji kemurnian benih. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 32(1): 1-8.

Murakami Y, Tsuyama M, Kobayashi Y, Kodama H, Iba K. 2006. Trienoic fatty acids and plant tolerance of high temperature. Science. 5452(287): 476 – 479.

Nagai D, Makino A. 2009. Differences between rice and wheat in temperature responses of photosynthesis and plant growth. Plant Cell Physiol. 50(4): 744–755.

Natalia, L. 2006. Pengendalian Penyakit Antraks: Diagnosis, Vaksinasi dan Investigasi. Wartazoa.16 (4): 198-205.

Nurjannah, E.E, Irwan.Y, Helvi. 2013. Analisis Komponen Utama Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Menggunakan Benih Padi Inhibridadi Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis. 1(2): 40-41.

Oldeman L.R., Shesu D.V, Cady F.B. 1986. Response of rice to weather variables. Manila (PH): IRRI.

Pramono. J. 2004. Kajian penggunaan bahan organik pada padi sawah. Agrosains. 6(1):11-14.

Reynolds M.P, Balota M, Delgado M.I.B, Aman I, Fisher R.A. 1994. Physiological and morphological traits associated with spring wheat yield under hot irrigated conditions. Plant Physiol. 21(1): 717–730.

Shimono, K.M. Okada, E. Kanda, I. Arakawa. 2007. Low temperature-induced sterility in rice: Evidence for the effects of temperature before panicle initiation. Field Crops Res. 101(5): 221-231.

Sitaresmi, T.N. Yunani, K.A.F. Zakki, I.W. Mulsanti, S.T. Utomo, and A.A. Daradjat, 2013.Identifikasi varietas contoh untuk karakter penciri spesifik sebagai penunjang harmonisasi pengujian BUSS padi. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 32(3): 148.

Sitompul, S.M, and B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suena, 2009. Pedoman Umum Analisis Mutu Benih. Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Jakarta: Direktorat Bina.

Sukarman and M Hasanah. 2005. Perbaikan mutu Benih Aneka Tanaman Perkebunan Melalui Cara Panen dan Penangan Benih. Jurnal Litbang Pertanian. 22(1): 16-23.

Sumartono. B. Samad and R. Hardjono. 2006. Bercocok Tanam Padi. Cetakan 12. CV. Jakarta: Yasaguna.

Toriyama, K. 1994. Studies on estimation of nitrogen mineralization pattern of lowland rice field and nitrogen fertilizing model for rice plant. Res. Bull. Hokuriku Nat. (In Japanese, with English abstract.) Agriculture. Experiment. Stn. 36: 147–198.

Wahyuni, S., U.S. Nugraha, and Triny S. Kadir. 2004. Viabilitas dan vigor benih dari beberapa varietas dan berat jenis serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan mutu benih. Prosiding Lokakarya Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia VII. Kerja sama PERIPI dengan BALITKABI. pp: 302-311.

Wahyuni, S., Nugraha, U.S. and Kadir, T.S. 2005. Evaluasi teknik pengelolaan dan mutu benih padi gogo di tingkat petani. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 8 (1): 1-5.

Weber, D.J. Rohilla, R., Khush, G.S. 2000. Aromatic Rices. New Delhi: Calcutta Oxford & IBH Publishing Co. Pvt. Ltd.

Wihardjaka A, Abdurachman S. 2007. Dampak Pemupukan Jangka Panjang Padi Sawah Tadah Hujan terhadap Emisi Gas Metana. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 26(1): 1-7

Wu, Paul C.S. 2011. The Effect of Store Image and Service Quality on Brand Image and Purchase Intention for Private Label Brands. Australian Marketing Journal.

Yoshida S, Parao FT. 1976. Climate influence on yield and yield components of lowland rice in tropics. Proccedings of Symposium on Climate and Rice; Los Banos, Philippines. Los Banos (PH): IRRI. 2(1): 471-494.

Zen S, Syarif AA. 2013. Peluang perbaikan varietas lokal padi gogo Pasaman Barat. Buletin Plasma Nutfah. 19 (1): 1-8.




DOI: https://doi.org/10.35194/prs.v2i1.991

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Pro-STek INDEXED BY :

   

Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Email: prostek@unsur.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.