PENERAPAN PENDEKATAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP

Elsa Komala, Resi Rismayanti

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengkaji pengaruh pembelajaran dengan pendekatan explicit instruction dengan teknik scaffolding terhadap kemampuan penalaran matematis siswa SMP. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, desain yang digunakan adalah nonequivalent control grup design. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan pendekatan exsplisit instruction dan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII salah satu SMP Negeri di Cianjur. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dipilih sebanyak dua kelas dari tujuh kelas yang ada dipilih dengan teknik purposive sampling. Untuk memperoleh data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan penalaran matematis dan angket. Pengolahan data peningkatan kemampuan penalaran matematis menggunakan uji mann-whitney. Berdasarkan analisis data, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pendekatan explicit instruction dengan teknik scaffolding lebih baik dari pada peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pendekatan konvensional, peningkatan yang terjadi ada pada kategori tinggi. Hasil angket menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan pendekatan explicit instruction dengan teknik scaffolding adalah hampir seuruhnya positif.

 

Kata Kunci: Explisit Instruction, Scaffolding, Kemampuan Penalaran Matematis.

Full Text:

PDF

References


Hendriana, H dan Sumarmo, U. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama.

Herman, T. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP. Cakrawala Pendidikan 26, (1), 41-62.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lipscomb, L., Swanson, J., & West, A. 2001. Scaffolding. .in M. Orey (Ed), Emerging perspectives on learning teaching and technology [e-Book]. Tersedia: http://projectts.coe.uga.edu/epltt/.

Murtiyasa, Budi. 2015. Tantangan Pembelajaran Matematika Era Global. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rosenshine, Barak, and Robert Stevens. 1984. "Classroom instruction in reading." Handbook of reading research 1. Hal: 745-798.

Septiani, M. D. 2013. Pembentukkan Karakter dan Komunikasi Matematika melalui Model Problem Posing Berbantuan Scaffolding Materi Segitiga kelas VII. Skripsi pada FMIPA Universitas Negeri Semarang: tidak diterbitkan.

Suherman, E dan Winataputra, U. S. 1992. Strategi Beajar Mengajar Matematika. Jakarta: Dirjendikdasmen-Depdikbud.

Sulistiawati. 2014. Analisis Kesulitan Belajar Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP pada Materi Luas Permukaan dan Volume Limas. Proceeding seminar nasional pendidikan matematika, sains dan TIK. STKIP Surya.

Widiarso, Wahyu. (2011). Uji Hipotesis Komparatif. Yogyakarta: FP UGM.




DOI: https://doi.org/10.35194/jp.v6i2.65

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 PRISMA

Prisma Indexing : 

   

Creative Commons License
PRISMA by UNIVERSITAS SURYAKANCANA is licensed under a This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at https://jurnal.unsur.ac.id/prisma.