PELATIHAN PENYUSUNAN MODUL AJAR YANG INOVATIF, ADAPTIF, DAN KOLABORATIF
Abstract
ABSTRAK
Istilah Modul Ajar yang digulirkan Sekolah Penggerak memunculkan permasalahan di sekolah. Perbedaan pengertian dan acuan Modul Ajar Baru (MAB) versi Sekolah Penggerak dengan makna Modul Ajar Lama (MAL) pada kurikulum sebelumnya, perlu diatasi. Tulisan ini bertujuan menyamakan persepsi melalui pelatihan di SMP dan SMK Al-Medina Cianjur. Kesamaan persepsi dianggap penting sebagai landasan bagi kegiatan berikutnya. Dengan metode kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa serta guru, pelatihan dilakukan luring dan daring. Pemberian materi dan diskusi dilakukan secara tatap muka sedangkan kegiatan pembimbingan serta evaluasi kegiatan dilakukan secara daring. Hasil kegiatan ini berupa dua versi Modul Ajar, yakni (1) modul ajar transformasi (karya inovatif) yang mengacu Kurikulum 2013, dan (2) Modul Ajar yang adaptif mengacu Kurikulum Sekolah Penggerak. Selain itu, diperoleh tingkat keberterimaan kegiatan pelatihan yang dominan berada pada kategori “Baik” dan “Sangat Baik”. Para guru dan mahasiswa merasakan peningkatan soft skill-nya setelah mengikuti pelatihan.
ABSTRACT
The term Teaching Module introduced by Sekolah Penggerak raises problems in schools. Differences in the meaning and reference of the Teaching Module version in the Sekolah Penggerak, which are different from the meaning in the previous curriculum, need to be addressed. This paper aims to equalize perceptions through training in SMP and SMK Al-Medina Cianjur. In the Collaborative method between lectures, students, and teachers, the training is carried out offline and online. The provision of material and discussion is carried out face-to-face, while the mentoring and evaluation activities are carried out online. The results of this activity are in the form of two versions of the Teaching Module, namely (1) the transformation teaching module (innovative work) which refers to the 2013 Curriculum, and (2) the adaptive Teaching Module refers to the Driving School Curriculum. In addition, the level of acceptance of training activities was obtained. More than half of the participants received Good and Very Good. Teachers and students improve their soft skills, they can arrange and differentiate the Teaching Module according to curriculum references.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Apriono, D. (2013). PEMBELAJARAN KOLABORATIF: Suatu Landasan untuk Membangun Kebersamaan dan Keterampilan Kerjasama. Diklus, XVII(01), 292.
Diana, P. Z., & Wirawati, D. (2021). Pengembangan E-Modul Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajaran, 10(2), 153–160.
Dwi Rahdiyanta. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Http://Staff.Uny.Ac.Id/Sites/Default/Files/Penelitian/Dr-Dwi-Rahdiyanta-Mpd/20-Teknik-Penyusunan-Modul.Pdf, 1–14.
Jacobs, H. H. (2010). Curriculum 21 Essensial Education for a Changing World. ASCD.org. memberbooks. www.ASDC.org/memberbooks
Laras, N. D. (2019). Kajian Bandingan Alih Wahana Cerita Rakyat Nusantara dengan Video Animasi Youtube sebagai Bahan Ajar Siswa SMP. In Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia.
Maryam, S. (2019). Life Map to Improve Student Engagement Contents in Writing Learning for Strengthening Contents Students ’ Character. EDUCARE: International Journal for Educational Studies, 11(2), 39–56. http://journals.mindamas.com/index.php/educare/article/view/1245
Padusukma, Y., & Meliasanti, F. (2021). Kajian Alih Wahana Novel Layar Terkembang karya STA ke dalam siniar Layar Terkembang serta pemanfaatannya. Jurnal Pendidikan Bahasa, 10(2), 168–179. https://doi.org/10.31571/bahasa.v10i1.2947
Priyanti, R. (2019). Pembelajaran inovatif abad 21. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED, 482–505. http://digilib.unimed.ac.id/38906/3/ATP 58.pdf
Pujiriyanto. (2019). MODUL 2 “Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21.” In Modul 2 PPG.
Ruhaliah, Sudaryat, Y., Isnendes, R., & Hendrayana, D. (2020). Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran “Merdeka Belajar” Bagi Guru Bahasa Sunda Di Kota Sukabumi. Dimasatra: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 42–55. https://ejournal.upi.edu/index.php/dimasatra/article/view/30157
Septora, R. (2017). Pengembangan modul dengan menggunakan pendekatan saintifik pada kelas X sekolah menengah atas. Jurnal Lentera, 2(1), 86–98. http://dx.doi.org/10.24127/jlplppm.v2i1.494
Sukajaya, I. N. (2017). Pembelajaran Adaptif Berlandaskan Asesmen Otentik di Era Big Data. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika, 09 September 2017, 2–9.
Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto, A. (2016). Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia di era Global. Jurnal Pendidikan, 1, 263–278.
Zahra, A., Idi, A., & NurhayatI. (2017). Prototipe Bahan Ajar Syair Berbasis Kearifan Lokal: Modul dan CD. SEMBADRA, 11–19.
https://www.kompasiana.com/djajendra.com/551875afa333117807b66645/bekerja-dalam-tim-harus-dengan-visi-yang-sama?page=2&page_images=1
https://guruzamannow.id/pengertian-modul-ajar-kurikulum-merdeka/
DOI: https://doi.org/10.35194/je.v3i1.2322
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by:
Suryakancana University Research and Service Institute.
Suryakancana University Rectorate Building, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216,Tlp. 0263-270106, Fax.0263-261383, E-mail: je@unsur.ac.id
Copyright: JE (Journal of Empowerment) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.