PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KADAR POLIFENOL, TANIN, AIR DAN ORGANOLEPTIK TEH DAUN KAYU JAWA (Lannea coromandelica)

Novia Dwi Yuliani, Arlin Besari Djauhari, Nunuk Hariyani, Kejora Handarini

Abstract


Masyarakat Indonesia sangat menyukai teh, pada era yang semakin berkembang ini terdapat berbagai olahan teh herbal. Beragam tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan teh, salah satunya yaitu daun kayu jawa. Ekstrak daun kayu jawa telah dilakukan uji toksisitas dengan nilai LD50 lebih besar dari 5.000 mg/kg BB, sehingga dikategorikan sebagai ekstrak praktis tidak beracun. Toksisitas ekstrak daun kayu jawa menunjukkan bahwa daun kayu jawa aman untuk dikonsumsi, tetapi harus diperhatikan jumlahnya. Teh daun kayu jawa dibuat melalui proses sortasi, pencucian, penirisan, pelayuan, fermentasi, pengeringan, penghalusan, pengayakan dan pengemasan. Pengeringan dalam pembuatan teh daun kayu jawa dilakukan menggunakan food dehydrator. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu, lama dan interaksi antara kedeua faktor tersebut yang tepat guna memberikan kadar polifenol, tanin, air dan nilai organoleptik teh daun kayu jawa yang baik. Selain itu juga untuk mengetahui perlakuan terbaik terkait suhu dan lama pengeringan dalam proses pembuatan teh daun kayu jawa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratoris. Variabel penelitian meliputi suhu pengeringan 40°C, 50°C dan 60°C dan lama pengeringan 4 jam dan 6 jam. Data yang diperoleh dianalisa berdasarkan statistik parametrik dan non parametrik menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANSIRA) dengan SPSS 22. Analisa kimia yang diuji adalah kadar polifenol, tanin dan air. Uji organoleptik dilakukan dengan uji kesukaan/hedonik yang meliputi warna, rasa dan aroma. Perlakuan S2L1 yaitu suhu pengeringan 50°C : lama pengeringan 4 jam merupakan perlakuan terbaik dengan Nilai Hasil (NH) 0,55 dengan parameter kadar polifenol 12,08mg GAE/g, kadar tanin 0,12%, kadar air 6,70% warna 5,16 (suka), rasa 4,37 (suka), aroma 4,99 (suka).

Kata kunci: Teh daun kayu jawa; pengeringan; suhu; lama

 


Full Text:

PDF

References


Adri, Delvi dan Wikanastri Hersoelistyorini. 2013. Aktivitas antioksidan dan sifat organoleptik teh daun sirsak (Annona muricata Linn.) berdasarkan variasi lama pengeringan. Jurnal Pangan dan Gizi Vol.4 (7) hal:1–7.

Chan, EWC., Eng, SY, Tan, YP, Wong, ZC, Lye, PY. and Tan LN, 2012. Antioxidant and sensory properties of thai herbal teas with emphasis on thunbergia laurifolia lindl. Chiang Mai. J. Sci. 39(4): 599- 609.

Christiani, EA, I Nengah KP, dan IP Suparthana. 2021. Pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap sifat kimia dan sensori teh celup herbal daun putri malu (Mimosa pudica Linn.). Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 10 (4) 589-601.

Dewi, BK, I Nengah KP, dan NLA Y. 2022. Pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap aktivitas antioksidan dan sifat sensori teh herbal bubuk daun pohpohan (Pilea trinervia W.). Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 11 (1), 1-12.

Diniatik, Eddy S. & Khanina I. 2007. Perbandingan kadar flavonoid total dan tanin total pada teh hijau dan teh hitam Camellia sinensis (L.) O.K. PHARMACH. Vol. 05, No. 03.

Etheridge, CJ., & Derbyshire, E. 2019. Herbal infusion and health a review of findings from human studies mechanisms and future research direction. nutrition & food science. https://doi.org/10.1108/NFS-08-2019- 0263

Kholifah, AN, IDGM Permana, dan Nila Y. 2021. Pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap aktivitas antioksidan teh herbal celup daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 10 (4) 634-645.

Nafisah, Dzurratun dan Tri Dewanti Widyaningsih. 2018. Kajian metode pengeringan dan rasio penyeduhan pada proses pembuatan teh cascara kopi arabika (Coffea arabika L.). Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.6 (3) hal: 37?47.

Puetri, N. R., Marlinda, M., Yunsa, B., Alegantina, S., & Sundari, D. (2021). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kayu Jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) pada Tikus Wistar. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 31(4), 357-362.

Ravikumar, C. 2014. Review on herbal teas. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 6(5), 236–238.

Sari, Yunita dan Sri Wulan Meisari. 2021. Alat penyortir warna daun teh menggunakan sensor TCS3200 berbasis raspberry pi dan arduino. TEKINFO Vol. 22, No. 1.

Syafrida, M., S. Darmanti., M. Izzati., 2018. Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Kadar Air, Kadar Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Daun Dan Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L.). Jurnal Bioma. 20(1) : 44-50.

Utama, Duhita D., M. Djali, dan Yana C. 2021. Kajian metode pretreatment ozonasi dan pemanasan uap terhadap polifenol dan aktivitas antioksidan ekstrak kulit biji kakao (Theobroma Cacao L.). PONTIANAK NUTRITION JOURNAL, Volume 04 Nomor 01.

Wekas, B.J. 2013. Pengaruh variasi suhu pemanasan terhadap kandungan polifenol dan karakteristik fisik kulit biji kakao kering ghana. Skripsi. Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran

Wilandika, L., & Vita, P. (2017). Pengaruh suhu terhadap kadar air dan aktivitas air dalam bahan pada kunyit (Curcuma longa) dengan alat pengering electrical oven. Jurnal Metana. Vol 13(2): 37-44.




DOI: https://doi.org/10.35194/prs.v5i2.3620

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Pro-STek INDEXED BY :

   

Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Email: prostek@unsur.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.