PERANAN OSIS DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI KEWARGANEGARAAN DI SMA PLUS PGRI CIRANJANG

Laras Sari Putri Pujianti, Ilham Fajar Suhendar

Abstract


Penelitian ini menyoroti tentang peranan OSIS dalam mengembangkan nilai-nilai kewarganegaraan di SMA PLUS PGRI Ciranjang. Peranan OSIS sangat berpengaruh kepada peserta didik, hal ini dapat dilihat peranan OSIS dibagi menjadi tiga bagian yaitu memotivasi, membina dan memecahkan masalah yang berada di lingkungan sekolah. Penelitian ini menyoroti tentang nilai-nilai kewarganegaraan yang diterapkan di sekolah yaitu nilai toleransi, nilai kemandirian dan nilai kedisiplinan.

 

Adapun rumusan masalah yang penulis teliti yaitu bagaimana peranan OSIS dalam mengembangkan nilai-nilai kewarganegaraan di SMA PLUS PGRI Ciranjang. Tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui seberapa jauh Peranan OSIS mengembangkan nilai-nilai kewarganegaraan di SMA PLUS PGRI CIRANJANG. Sedangkan, hipotesis yang diajukan yaitu jika nilai-nilai kewarganegaaran dilaksanakan dengan baik, maka sikap dan perilaku peserta didik akan baik.

 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui angket, wawancara, dan observasi. Penarikan sampel secara keseluruhan yaitu anggota OSIS SMA PLUS PGRI Ciranjang sebanyak 25 orang. Berdasarkan hasil penelitian yaitu peranan OSIS dalam mengembangkan nilai-nilai kewarganegaraan di SMA PLUS PGRI Ciranjang. Dengan kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut: Pertama, Peranan OSIS dalam mengembangkan nilai-nilai kewarganegaraan sangat berpengaruh bagi peserta didik agar peserta didik mampu berperilaku baik seperti yang dicontohkan oleh anggota OSIS. Kedua, OSIS mampu memotivasi peserta didik yang lain untuk dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya dan terbukti mereka tidak malas belajar karena mendapatkan dorongan dari teman sebaya ataupun dari guru. Ketiga, OSIS mampu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan sekolah walaupun hanya sebagian kecil saja yang dapat diselesaikan. Keempat, OSIS mampu membina atau mengawasi siswa lainnya melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ada di lingkungan sekolah. Kelima, OSIS memiliki tingkat kedisiplinan yang sangat tinggi terbukti mereka selalu mengikuti kegiatan upacara bendera hari senin. Keenam, OSIS memiliki sikap toleransi yang sangat tinggi terbukti bahwa setiap siswa selalu antusias mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh OSIS sekalipun kagiatannya bernuansa agama. Ketujuh, OSIS dapat hidup mandiri terbukti mereka selalu mengadakan rapat bulanan secara mandiri.


Full Text:

PDF

References


Arikunto Suharsimi. 1980. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bima Aksara.

Bumi Aksara.

Khatimah, 2015. Penanaman Nilai-nilai Pancasila Melalui Kegiatan OSIS di MAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO, Jurnal Online. (https://www.unesa.ac.id).

Masrun, dkk. 1986. Studi Mengenai Kemandirian Pada Penduduk Di Tiga Suku (Jawa, Batak, Bugis). Laporan Penelitian. Yogyakarta: UGM

Mulyasa, 2003. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya,

Nakin , J.B.N.2003. Creativity and Divergent Thinking In Geometry Education. Africa. Jurnal Online. (http//uir.unisa.ac.za/bitstream/handle/10500/1261//sequence).

Pemerintahan Menteri Pendidikan Nasional Tahun 2008 Nomor 39 Pasal 4 Tentang Pembinaan Kesiswaam.

Pemerintahan Menteri Pendidikan Nasional Tahun 2008 Nomor 39 Pasal 4 Tentang Pembinaan Kesiswaan.

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2001. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta.

Simanjuntak, B, I, I. Pasaribu. 1990. Membina dan Mengembangkan Generasi Muda. Bandung.

Tarsito.

Tilman, Diane. 2004. Pendidikan Nilai Untuk Kaum Muda Dewasa. Jakarta. Grasindo Trisiana.

Wiyanarti dan Supriatna. 2010. Mengembangkan Ilmu Pendidikan Sosial Yang Bermakna.

Bandung. Tidak diterbitkan.




DOI: https://doi.org/10.35194/jpphk.v9i2.855

DOI (PDF): https://doi.org/10.35194/jpphk.v9i2.855.g687

JPPHK (Jurnal Pendidikan Politik, Hukum Dan Kewarganegaraan) INDEXED BY :

   

Â