Ekologi Literasi Kampus sebagai Pilar Menyongsong Merdeka Belajar–Kampus Merdeka

Feri Indra Mustofa

Abstract


This article describes the application of campus literacy ecology as a pillar in welcoming Merdeka Learning–Independence Campus. The method used in this research is a descriptive qualitative method with passive participation observation techniques, interviews, and documentation. Research data analysis techniques using interactive methods. The research findings show that the application of campus literacy ecology includes the application of (a) literacy ecology by processing, analyzing, responding, writing, and searching (b) digital literacy using digital media (c) financial literacy by participating, applying understanding, skills, and motivation (d) cultural literacy and citizenship in the form of skills as a nation. Furthermore, it is also known that the ecological functions of campus literacy include: (a) literacy serves to overcome educational differences between domestic tertiary institutions and the state of international education. (b) digital literacy functions to introduce the latest technology used by industry according to their fields and (c) cultural and citizenship literacy functions to increase the role of citizens who are patriotic, respect their country, are nationalistic, and have a sense of duty to their community and country. (d) financial literacy serves to introduce the process of work interaction between students and industry employees from various levels to improve students' interpersonal skills.

 

Keywords: literacy ecology; merdeka belajar – kampus merdeka

Abstrak

Artikel ini mendeskripsikan penerapan ekologi literasi kampus sebagai pilar menyongsong Merdeka Belajar–Kampus Merdeka. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi partisipasi pasif (passive participation), wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian menggunakan metode interaktif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan ekologi literasi kampus meliputi penerapam (a) ekologi literasi baca-tulis dengan mengolah, menganalisis, menanggapi, menulis, dan mencari (b) literasi digital dengan menggunakan media digital (c) literasi finansial dengan berpartisipasi, mengaplikasikan pemahaman, keterampilan, dan motivasi (d) literasi budaya dan kewargaan berupa kecakapan sebagai bangsa. Selanjutnya, diketahui juga fungsi ekologi literasi kampus meliputi: (a) literasi baca tulis berfungsi untuk mengatasi perbedaan pendidikan antara perguruan tinggi domestik dan keadaan pendidikan internasional. (b) literasi digital berfungsi mengenalkan teknologi terkini yang digunakan industri sesuai bidangnya (c) literasi kebudayaan dan kwargaan berfungsi meningkatkan peran warga negara yang patriotik, menghargai negara mereka, bersifat nasionalistis, dan memiliki rasa tugas bagi komunitas dan negara mereka. (d) literasi finansial berfungsi mengenalkan proses interaksi kerja antara mahasiswa dan karyawan industri dari berbagai level untuk meningkatkan kemampuan interpersonal mahasiswa.

Kata Kunci: ekologi literasi; merdeka belajar – kampus merdeka.

 


Full Text:

PDF

References


Abidin. Pembelajaran Literasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2017.

Akbar, Aulia. "Membudayakan Literasi Dengan Program 6M di Sekolah Dasar." Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar UNTIRTA (2017): 42-52.

Arikunto. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Dipa, Nugraha. "Diskursus Literasi Abad 21 Di Indonesia." Jurnal Pendidikan Edutama (2020): 107-125.

Fitriani Y., Pakpahan, R., Junadi, B., & Widyastuti, H. (2022). Analisa Penerapan Literasi Digital Dalam Aktivitas Pembelajaran Daring Mahasiswa. Jurnal Jisamar, 6(2): 439–448

Herawati, Lamada, M., & Rahman E. S. (2019). Analisis Kemampuan Literasi Siswa SMK Negeri di Kota Makassar. [Thesis] diterbitkan. Universitas Negeri Makassar.

Ibda, Hamidulloh. "Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi Baru di Perguruan Tinggi Dalam Menjawab Tantangan Era Revolusi Industri 4.0." Jalabahasa (2019): 48-64.

Kemendikbud. Panduan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

—. Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud , 2020.

—. Permendikbud Nomor 3 Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud, 2020.

—. Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Kern. Literacy & Language Teaching. London: Oxford University, 2003.

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016.

Nurwardani, P. Kampus Merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020.

Pratiwi, A. & Asyarotin, E. N. K. (2019). Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia. Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, 7 (1): 65–80.

Raden Roro, Endang Kusripinah, Heru Subrata. 2022. Penerapan Model Pembelajaran Untuk Meningkatan Literasi Baca Tulis: Literature Review. Pionir: Jurnal Pendidikan, 11(2): 29–36

Sudaryanto. "Konsep Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dan Aplikasinya dalam Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia." Kode Jurnal Bahasa (2019): 78-93.

Sugioyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.

Yamin, M. (2018). Kebijakan Literasi Untuk Meningkatkan Produktivitas Publikasi di Perguruan Tinggi. Jurnal Analisis Pendidikan Tinggi, 2 (1): 19–26.

Yuwono, W. (2021). Konseptualisasi Peran Strategis dalam Pendidikan Literasi Keuangan Anak melalui Pendekatan Systematic Review. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2): 1419–1429.




DOI: https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2031

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran indexed and suported by:

width=

Creative Commons Licence
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.