Analisa Pergerakan Lapisan Akuifer Akibat Gempabumi Berdasarkan Peta NDWI Temporal Dan Data Bor Daerah Cianjur, Jawa Barat

Abstract

Telah terjadi gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 21 November
2022 dengan magnitudo 5.6 dan episenter gempa berada pada kedalaman 11
km. Dampak dari gempa ini menimbulkan sekitar 334 korban jiwa hingga
menyebabkan banyak kerusakan pada infrastruktur maupun pemukiman
warga setempat. Selain itu, sumber air bersih juga sulit ditemukan karena
terjadinya gempa membuat kedudukan lapisan akuifer juga ikut berpindah.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
perubahan lapisan akuifer di daerah Cianjur dengan menggunakan metode
NDWI yang dikorelasikan dengan data bor. Data yang digunakan pada
penelitian ini merupakan data citra satelit landsat 8 yang terdiri dari band 3 dan
band 5. Data landsat yang diambil terbagi menjadi dua, yaitu data sebelum
gempa pada tanggal 11 September 2022 dan data setelah gempa pada
tanggal 16 Desember 2022. Berdasarkan hasil yang diperoleh
menggambarkan peta NDWI sebelum terjadinya gempa, terlihat bahwa
sebaran lapisan akuifer berada di zona kelembaban sangat tinggi yang
tersebar merata dari utara ke selatan. Sedangkan pada peta NDWI setelah
gempa terlihat bahwa sebaran lapisan akuifer berada di zona kelembaban
sangat tinggi yang hanya terdapat di bagian tengah dan utara daerah Cianjur,
dan kelembaban yang sangat rendah (kering) berada pada daerah selatan
Cianjur. Ketika dikorelasikan dengan data sumur, sebelum terjadi gempa
diperoleh informasi bahwa pada data sumur di daerah Cugenang terdapat air
pada kedalaman dangkal di titik A, B, GS01, SLR01, SLR02, JMS01 dan
JMS02. Namun setelah terjadi gempa bumi, titik tersebut mengalami
perubahan tingkat kelembaban yang beberapa diantaranya tidak terdeteksi air.