PENYULUHAN PENINGKATAN LITERASI, NUMERASI DAN ADAPTASI TEKNOLOGI DI DAERAH TERDEPAN, TERPENCIL DAN TERTINGGAL

Sutono Bin Tambak, Ai Musrifah, Dhyla Permata Sari, Widia Fatimah, Jidan Kamilah, Bunga Padilla Permata, Syfa Kaila Damayanti

Abstract


ABSTRAK

Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu bentuk implemntasi dari tri darma perguruan tinggi. Sekolah daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) perlu diperhatikan didalam proses pembelajarannya dan menjadi tanggung jawab kita semua, sehingga pemerintah memberikan sarana kepada perguruan tinggi untuk ikut serta memberikan perhatian kepada sekolah yang berada di 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Kegiatan Kampus mengajar Angkatan ke 3 yang merupkan program dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi, dengan mengankat tema Penyuluhan Peningkatan Literasi, Numerasi dan Adaptasi Teknologi di Daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) di SMPN Satu Atap 1 Langkaplancar Kabupaten Pangandaran. Kegiatan yang dilakukan pada pengabdian ini adalah berikan pembekalan kepada para siswa dalam adaptasi pembelajaran tatap muka pasca covid-19 dengan penguatan literas dan numerasi serta adaptasi teknologi, kegiatan pegabdian ini bekerjasama dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang masuk pada program KM3. Metode pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan team-based project yaitu dengan membuat perencanaan proyek dan produk sebagai luaran program, sehingga bisa memberi manfaat pada siswa dalam peningkatan pola belajar, jiwa kemempinanm soft skill, dan karakter dalam berinovasi. Dan dari kegiantan ini dapat dilihat pengingakatan kualitas literasi , numerasi dan adaptasi teknolgi dengan rata-rata meningkat 90%.

ABSTRACT

Community service activities are a form of implementation of the tri dharma of higher education. 3T regional schools (Leading, Remote and Disadvantaged) need to be considered in the learning process and are the responsibility of all of us, so that the government provides facilities for universities to participate and pay attention to schools that are in 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Campus activities teach Batch 3 which is a program from Kemenristekdikti, with the theme of Counseling on Increasing Literacy, Numeracy and Technology Adaptation in 3T Regions (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) at SMPN ONE ATAP 1 Langkaplancar, Pangandaran Regency. The activity carried out in this service is to provide provision to students in the adaptation of face-to-face learning after Covid-19 by strengthening literacy and numeracy as well as technology adaptation. This service activity works in collaboration with students from various tertiary institutions who are enrolled in the KM3 program. The method of implementing community service is carried out using a team-based project, namely by planning projects and products as program outputs, so that they can benefit students in improving learning patterns, leadership skills, soft skills, and character in innovation. And from this activity you can see an increase in the quality of literacy, numeracy and technology adaptation with an average increase of 90%.


Keywords


Literasi; Numerasi; Teknologi; Literacy; Numeracy; Technology.

References


Arslantas, T. K. and Gul, A. (2022). Digital literacy skills of university students with visual impairment: A mixed-methods analysis. Education and Information Technologies. Springer, pp. 1–21. doi: 10.1007/S10639-021-10860-1/TABLES/6

Dumaris E. Silalahi (2022) Literasi Digital Berbasis Pendidikan: Teori, Praktek Dan Penerapannya,Pt. Global Eksekutif Teknologi

Hartati, T. (2016). Multimedia in literacy developmentat remote elementary schools in west java. Edutech, 301-310.

Kemendikbud. 2021. Buku Panduan Program Kampus Mengajar Angkatan 2. Jakarta: Kemendikbud

Kemendikbud. (2017). Materi Pendukung Literasi Numerasi. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(9), 1–58

Mintasih, D. (2018). Mengembangkan literasi informasi pendidikan berbasis Web dalam pembelajaran berbasis kehidupan. Elementary: Islamic Teacher Journal, 271290.

Piliang, Y. A. (2012). Masyarakat Informasi dan Digital: Teknologi Informasi dan Perubahan Sosial. Jurnal Sosioteknologi, 143-156.

Rusman, D. K. (2014). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Rahmah, A. N. A., and Triristina, N. (2021). Kampus Mengajar : Transformasi Budaya Belajar Siswa dalam Adaptasi Kebiasaan Baru di Madura. NiCMa: National Conference Multidisplinary, 1(1), 34–39.

Suharman, Y., Sejati, S. P., and Pratama, D. A. (2021). Peningkatan Pengetahuan tentang Pembangunan Berkelanjutan Menggunakan Media Cerita Bergambar di Tingkat Sekolah Dasar. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(5), 1232–1239. Superman, Purmintasari, Y. D., and Agustina, R. (2020). Penguatan Literasi Di Sekolah. GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 230–240.

S. Dewayani et al., Panduan Penguatan Literasi dan Numerasi di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2021.

Syah, R., Darmawan, D., & Purnawan, A. (2019). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Literasi Digital. Jurnal Akrab, 10(2), 60–69.

Xiaorong Shao, G. P. (2016). Effects of Information Literacy Skills on Students Writing and Course. The Journal of Academic Librarianship, 670-678.




DOI: https://doi.org/10.35194/je.v4i1.3433

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by:

Suryakancana University Research and Service Institute.

Suryakancana University Rectorate Building, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216,Tlp. 0263-270106, Fax.0263-261383, E-mail: je@unsur.ac.id 

Lisensi Creative Commons
Copyright:JE (Journal of Empowerment) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.