Struktur Cerita Padi Nusantara dan Penafsiran Simbol-Simbolnya dalam Sudut Pandang Antropologi Levi Strauss
Abstract
Artikel  ini akan mendeskripsikan alur cerita padi dari daerah Banyumas, daerah Bali, dan daerah Jawa Barat; kemudian mendeskripsikan penerapan teori struktural-antropologi Levi-Strauss  Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian adalah cerita-cerita padi dari berbagai daerah yang terdapat dalam buku “Tjerita Rakjat I†terbitan Balai Pustaka tahun 1963 yang terdiri atas 21 cerita, tetapi yang berkaitan dengan cerita padi hanya 7 cerita. Adapun cerita padi yang dijadikan sumber data adalah Cerita Padi dari Banyumas (diceritakan kembali oleh Suwandi), Cerita Padi dari Daerah Bali (diceritakan kembali oleh A.A.G. Raka), dan Cerita Padi dari Daerah Jawa Barat (yang diceritakan kembali oleh Soepanto). Hal-hal yang tergambar antara lain tentang: (a) keteraturan semesta; (b) sistem mata pencaharian; (c) teknologi, baik untuk senjata, pekerjaan, kesenian, dan alat pemakaman; (d) sistem pemerintahan; (e) sistem organisasi sosial; (f) sistem religi dan kepercayaan. Adapun simbol-simbol yang tergambar dan ditafsirkan antara lain: (a) simbol warna; (b) simbol telur dan Widji Widajat; (c) simbol Dewi Sri; (d) simbol lembu; (e) simbol raja.
Kata kunci: cerita padi, struktural-antropologi levi strauss, simbol.
This article will describe the storyline of rice from the Banyumas area, the Bali area, and the West Java area; then describe the application of Levi-Strauss structural-anthropological theory The method used in the research is descriptive-analytical method with a qualitative approach. The data source of the research is rice stories from various regions contained in the book "Tjerita Rakjat I" published by Balai Pustaka in 1963 consisting of 21 stories, but those relating to rice stories are only 7 stories. The rice story used as the source of data is the Rice Story from Banyumas (retold by Suwandi), the Rice Story from the Bali Region (retold by A.A.G. Raka), and the Rice Story from the West Java Region (retold by Soepanto). The things pictured include about: (a) the order of the universe; (b) livelihood system; (c) technology, both for weapons, occupations, arts and funeral equipment; (d) government system; (e) social organization system; (f) religious and belief systems. The symbols drawn and interpreted include: (a) color symbols; (b) the symbol of the egg and Widji Widajat; (c) the symbol of Dewi Sri; (d) the symbol of an ox; (e) king symbol.
Â
Keywords: rice story, levi strauss structural-anthropology, symbol.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Culler, Jonathan. 1975. Structuralism Poetics, Strukturalism, Linguistics, and Literature. London: Routledge & Kegon Paul Ltd
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain. Cetakan IV. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
___.1997. Folklor Indonesia. Cetakan V. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti
___2002. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Endraswara, Suwardi.2006. Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta: Cakrawala Ikram
Endraswara . 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: UGM Press
Koentjaraningrat. 2009. Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Lembaga Basa jeung Sastra Sunda. 2007. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung: Geger Sunten
Levi-Strauss, Claude. 1971. Myth and Meaning : Cracking the Code of Culture. Amazon : Amerika Serikat.
Levi-Strauss, C. 1962. Structural Antropology. New York: Basic Book.
Levi-Strauss, C. 2005a. Antropologi Struktural. Terjemahan. Yogyakarta: Kreasi wacana.
Rafiek, M. 2012. Teori Sastra Kajian Teori dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama.
Peursen. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius
Putra, Ahimsa. 2001. Levi-Strauss dalam Karya Sastra. Yogyakarya: Pustaka Pelajar.
Putra, Ahimsa. 2003. Dari Antropologi Budaya ke Sastra dan Sebaliknya. Bandung: Kalam 9
Santosa, Puji. 2013. Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra: Penerbit Angkasa
Sumarjdo, Jakob. 2009. Simbol-simbol Artefak Sunda, Tafsir-tafsir Pantun Sunda. Bandung: Penerbit Kelir
Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: PT. Gramedia
DOI: https://doi.org/10.35194/jd.v1i1.597
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Dinamika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya indexed by:
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.