Pembelajaran Kesantunan Berbahasa di Era Menuju Indonesia Emas

Mujiman Rus Andianto, Arju Muti'ah, Arief Rijadi, Rusdhianti Wuryaningrum, Bambang Edi Purnomo

Abstract


Berdasarkan realitas kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini, terutama terkait dengan berbagai kasus hoaks dalam komunikasi sosial, pada dasarnya, bangsa Indonesia sangat membutuhkan kesantunan, khususnya kesantunan berbahasa. Kebutuhan itu tidak hanya terkait dengan persoalan pelestarian nilai-nilai budaya leluhur, tetapi jauh lebih pragmatis dari itu adalah masalah penciptaan kedamaian warga negara, pembangunan karakter bangsa, yang se-kaligus menjadi upaya pengembangan aset wisata budaya di era ini untuk menuju Indonesia emas yang maju. Dilihat dari sisi ini, secara sosial maupun ekonomik, kesantunan berbahasa menduduki posisi strategis bagi pemba-ngunan nasional secara keseluruhan. Dengan demikian, pembelajaran kesantunan berbahasa secara formal di sekolah-sekolah menjadi sangat penting dan strategis untuk diadakan. Bagaimana esensi dan di mana posisi pembelajaran kesantunan berbahasa ini dilaksanakan? Artikel ini menawarkan diskusi berkenaan dengan dua pertanyaan tersebut.   

Katakunci: pembelajaran, kesantunan berbahasa, Indonesia emas

Based on the reality of our nation and state life today, especially related to various cases of hoax in social communication, basically, Indonesian people need politeness, especially language politeness. The need is not only related to the issue of preservation of cultural values of ancestors, but also related to the problem of creating peace among citizen, building the nation's character, which is at the same time an effort to develop cultural tourism assets in this era to move towards an advanced golden Indonesia. Viewed from this side, socially and economically, politeness in language occupies a strategic position for national development as a whole. Thus, the learning of politeness in formal language in schools becomes very important and strategic to implement. How is the essence and where is this politeness learning position carried out? This article offers a discussion regarding these two questions.

Keywords: Learning, politeness, Indonesia gold

 


Full Text:

PDF

References


Agustian, Widi. OKENEWS. Diakses pada 3 Oktober 2019, from Hilang Sopan Santun Siswa: https://news.okezone.com/read/2018/12/05/65/1987099/ (2018, December 5)

Andianto, Mujiman Rus. “Realisasi dan Fungsi Kesantunan Berbahasa Murid Sekolah Dasar Etnik Madura terhadap Guru Mereka Non-Maduraâ€. Seminar Nasional Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya. Jember: Gress Publishing. 2013: 24-29

Andianto, Mujiman Rus. Pragmatik: Direktif dan Kesantunan Berbahasa. Yogyakarta: Gress Publishing, 2014

Andianto, Mujiman Rus. “Membangun Paradigma tentang dan melalui Kajian Kesantunan Berbahasa dalam Kultur Jawaâ€. Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya dengan Tema Bahasa dan Sastra untuk Peradaban Indonesia yang Unggul. Jember: Gress Publishing, 2014: 54-61

Andianto, Mujiman Rus. Model-model Strategi Kesantunan Berbahasa dalam Kultur Jawa: Jejak Langkah Perubahan dari Using Sampai Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016

ArtikelPendidikan. Rumah Inspirasi. Diakses pada 2 Oktober 2019, dari 18 Nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa: https://rumahinspirasi.com/18-nilai-dalam-pendidikan-karakter-bangsa/, (2011, October 4)

Brown, Penelope and Levinson, Steven C. Politeness: Some Universals in Language Usage. Cambridge: Cambridge University Press, 1990

Carina, Jessi. Kompasiana.com. Diakses pada 27 September 2019, dari “Ahok: Sifat Tidak Santun Menyelamatkan Sayaâ€: https://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/19/15110321/, 2016, May 19

Crystal, David. The Cambridge Encyclopedia of the English Language. Cambridge: Cambridge University, Press, 1995

Fraser, Bruce. "The Domain of Pragmatics." Ricard, Jack C. Language and Communication. London: Longman Group Limited, 1983. 34-70.

Genc, Bilal, and Erdogan Bada. Culture in Language Learning and Teaching. p. 13.

Gunarwan, Asim. Pragmatik, Teori dan Kajian Nusantara. Yogyakarta: Universitas Atmajaya Press, 2007 (Fraser, 1983)

Idi, Abdullah. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011

Kovács, Gabriella. “Culture in Language Teaching.†Acta Universitatis Sapientiae, Philologica, vol. 9, no. 3, Dec. 2017, pp. 73–86. DOI.org (Crossref), doi:10.1515/ausp-2017-0030.

Lakoff, Robin. “The Logic of Politeness or Minding Tour p’s and q’sâ€. Ninth Regional Meeting of the Chicago Linguistic Society. Chicago: Chicago Linguistic Society, 1973

Leech, Geoffrey. Principles of Pragmatics. London: Longmans, 1983

Maryam, Siti, dkk. “Pembinaan Literasi dan Bahasa Santun melalui Tujuh Pilar Budaya Cianjur†Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol 5, no. 01, pp 13-19. 2020.

Maxmanroe.com. Diakses pada 3 October 2019, dari “Pendidikan Karakter: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Urgensinyaâ€: https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pendidikan-karakter.html, (2019, Agustus 3)

Mey, Jacob L. Pragmatic: An Introduction. Malden Mass: Blackwell Publishing, 2001

Michaela, Lea. Kompasiana Beyond Bloging. Diakses pada 2 Oktober 2019, from Bahasa "Tidak Santun" yang Menjadi Kebiasaan Zaman Sekarang: https://www.kompasiana.com/leamichaela/56938a750523bd62093193f7 (2016, Januari 11)

Najikha, Amilatun. Kompasiana Beyond Bloging. Diakses pada 2 Oktober 2019, dari Etika Berbahasa Tidak Sopan Menyebabkan Timbulnya Kekerasan pada Guru: https://www.kompasiana.com/amilanajikha/5d08e4050d823063c21aee72/, (2019, June 18)

Santoso, Kurnawan Adi. “Pendidikan untuk menyambut masyarakat 5.0â€. https://www.alinea.id/kolom/pendidikan-untuk-menyambut-masyarakat-5-0-b1XcI9ijL. (2019, 11 March)

Winston, Elizabeth. Dell Hymes SPEAKING. p. 2.




DOI: https://doi.org/10.35194/alinea.v9i1.795

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran indexed and suported by:

width=

Creative Commons Licence
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.