Tembang Sunda Cianjuran: Struktur dan Semiotik

Resti Fauziah Kusmana

Abstract


Tembang Sunda Cianjuran merupakan suatu kesenian khas Cianjur yang penuh makna. Penelitian dilaksanakan dengan metode deskripstif,  pengumpulan data menggunakan studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara. Data yang dianalisis dua teks tembang Sunda Cianjuran yaitu tembang papatat (TSC 01) dan pangapungan (TSC 02). Dari hasi penelitian diperoleh simpulan bahwa  struktur fisik; terdapat lima macam diksi; pengimajian dalam kedua tembang beruppa pengimajian visual; kata konkret pada kedua tembang ada enam, masing-masing tembang memiliki tiga kata konkret; terdapat dua majas, yaitu majas personifikasi pada TSC 01 dan majas hiperbola pada TSC 02; rima yang sering muncul yaitu rima aliterasi, asonansi, serta gabungan rima aliterasi dan asonansi; dan tata wajah, dari kedua tembang jika dilihat dari aturan barisnya mempunyai kesamaan yaitu sama-sama terdiri dari delapan baris, kata-kata yang disusun membentuk suatu kesatuan yang padu.

Cianjuran Sundanese song is a typical art of Cianjur which is full of meaning and value. The method used in this research was descriptive with data collection techniques in the form of literature review, documentation and interviews. The data analyzed were two Sundanese Cianjuran texts, namely song Papatat (TSC 01) and Pangapungan (TSC 02). The results of the research reveals conclusion of their structures; diction found were five dictions; the images from the two songs are visual images; concrete words in the two songs, there are six concrete words, and each song has three concrete words. figurative language, there are two forms, namely personification form on TSC 01 and hyperbole form on TSC 02; alliterations that often arise are alliteration rhyme, asonance, and combination of alliteration rhyme and asonance typhography, viewed from the lining rules, the two song texts have similarity, they consist of eight lines, words were arranged in harmony.

Kata Kunci: Cianjuran, Sunda, tembang

Full Text:

PDF

References


Astriani, Dian, and Dedi Koswara. “Lirik Tembang Sunda Cigawiran (Kajian Historis, Struktural, dan Etnopedagogik).†Lokabasa, 2019, doi:10.17509/jlb.v8i1.15964.

Ghaliyah, Bunga Dessri Nur. “Dakwah Melalui Tembang Sunda Cianjuran.†Dewaruci, vol. 12, no. 2, 2017, pp. 40–50, doi:10.17509/jlb.v8i1.15964.

Ischak, C. Aah. Mengenal Tembang Sunda Cianjuran. Liebe Book Press, 2006.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosda Karya, 2008.

Muhsin, Mumuh-. “Pajajaran dan Siliwangi dalam Lirik Tembang Sunda.†Panggung, 2012, doi:10.26742/panggung.v22i2.56.

Sudjiman, Panuti, and Aart van Zoest. Serba-Serbi Semiotika. Gramedia Pustaka Utama, 1996.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, 2012.

Sutton, R. Anderson, and Wim van Zanten. “Sundanese Music in the Cianjuran Style: Anthropological and Musicological Aspects of Tembang Sunda.†Ethnomusicology, 1991, doi:10.2307/924742.

Waluyo, Herman J. Teori dan Apresiasi Sastra. Erlangga, 1995.

Zanten, Wim van. “Perception of Sundanese Music: An Experimental Approach.†37th World Conference of the International Council for Traditional Music, 2004.




DOI: https://doi.org/10.35194/alinea.v8i2.437

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran indexed and suported by:

width=

Creative Commons Licence
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.