RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) TERHADAP PEMBERIAN PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobakteri) DARI AKAR BAMBU DAN URINE KELINCI

Melissa Syamsiah, Royani .

Abstract


     Cabai merah merupakan salah satu produk hortikultur penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di Indonesia. Penggunaan bahan alami seperti PGPR dari akar bambu dan urine kelinci diharapkan mampu meningkatkan produksi tanaman cabai merah. Penelitian bertujuan untuk menemukan dosis perlakuan PGPR dari akar bambu dan urine kelinci paling baik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah. Penelitian dilakukan di kebun percobaan dan laboratorium Fakultas Pertanian UNSUR pada bulan Februari sampai Juni 2014. Penelitian ini terdiri dari 10 perlakuan yaitu Dosis PGPR akar bambu pada perlakuan A, B, C, dan D yang diberikan masing-masing sebesar 5, 7,5, 10 dan 12,5 ml/L air sedangkan perlakuan E, F, G, dan H merupakan perlakuan A sampai D yang dikombinasikan dengan urine kelinci sebanyak 50ml/L air dan perlakuan I adalah urine dengan dosis 50 ml/L air dan perlakuan J adalah tanpa pemberian PGPR dan urine kelinci. Pengamatan dilakukan seminggu sekali selama 13 minggu. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kombinasi PGPR akar bambu 12,5 ml/L air dengan urine 50 ml/L air merupakan perlakuan terbaik untuk tinggi tanaman cabai merah sedangkan kombinasi PGPR akar bambu 7,5 ml/L air dengan urine 50 ml/L air merupakan perlakuan terbaik untuk jumlah buah dan bobot basah tanaman cabai merah pada 13MST.


Keywords


Akar bambu, urin kelinci

References


Balai Besar Pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian 2008. Teknologi Budidaya Cabai Merah. http://lampung.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/publikasi/teknologibudidayacabai.pdf

Harpenas, Asep & R. Dermawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta

Hartoyo, B. 2009. Penggunaan Mikroba Selulotik Asal Akar Bambu Untuk Meningkatkan Kualitas Lumpur Sawit Sebagai Pakan ayam. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Husen (balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/buku/pupuk/pupuk9.pdf ) diakses 22 Maret 2014.

Iswati, R. 2012. Pengaruh Dosis Formula PGPR Asal Perakaran Bambu terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum syn). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo. Sulawes

Koryati, T. 2004. Pengaruh Penggunaan Mulsa Dan Pemupukan Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annum L.). Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian Vol. 2, No 1.

Lestari, M. A. 2008. Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Beberapa Sayuran Indigenous. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Nugraheni, E.D. dan Paiman. 2010. Pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian pupuk urin kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Skripsi. Universitas PGRI Yogyakarta.

Prajnanta, F. 2011. Mengatasi Permasalahan Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rahni, N.M. 2012. Efek Fitohormon Terhadap Pertumbuhan Tanaman jagung (Zea mays). Artikel Dosen Agroteknologi Universitas Haluoleo.

Wiguna, J. 2011. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Urin Kelinci dan Macam Pengajiran Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Varietas Bella F1.Skripsi. Universitas Winaya Mukti. Bandung.




DOI: https://doi.org/10.35194/agsci.v4i2.695

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

AGROSCIENCE INDEXED BY :

    

Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Telp. (0263) 283579, Email: agroscience@unsur.ac.id 

Agroscience is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.