PENGARUH PERENDAMAN GIBBERELLIN, AUKSIN, DAN KHITOSAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIBIT KUBIS BUNGA (Brassica oleracea var. botrytis L.)

Asep Saepul Alam

Abstract


          Auxin adalah senyawa yang dicirikan oleh kemampuannya dalam mendukung terjadinya perpanjangan sel (cell elongation) pada pucuk, Gibberellin adalah senyawa yang mengandung Gibban skeleton, menstimulasi pembelahan sel (cell division), pemanjangan sel atau keduanya. Selain ZPT, terdapat suatu bahan yang berfungsi sebagai elisitor yaitu khitosan yang bila ditambahkan ke dalam sel hidup pada konsentrasi rendah dapat menginduksi atau meningkatkan biosintesis senyawa spesifik. Berdasarkan referensi-referensi diatas laju pertumbuhan bibit kubis bunga diduga dapat meningkat jika diperlakukan dengan ZPT atau Khitosan. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh ZPT Auxin, Gibberellin, dan Khitosan terhadap tinggi bibit, berat basah dan berat kering tanaman kubis bunga putih. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 10 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan perendaman benih kubis bunga dengan menggunakan perlakuan Khitosan dengan konsentrasi 100 ppm (C2) memberikan pengaruh yang terbaik terhadap tinggi bibit pada usia bibit tiga puluh dua hari. Sebesar 8,921 cm.

Auxin adalah senyawa yang dicirikan oleh kemampuannya dalam mendukung terjadinya perpanjangan sel (cell elongation) pada pucuk, Gibberellin adalah senyawa yang mengandung Gibban skeleton, menstimulasi pembelahan sel (cell division), pemanjangan sel atau keduanya. Selain ZPT, terdapat suatu bahan yang berfungsi sebagai elisitor yaitu khitosan yang bila ditambahkan ke dalam sel hidup pada konsentrasi rendah dapat menginduksi atau meningkatkan biosintesis senyawa spesifik. Berdasarkan referensi-referensi diatas laju pertumbuhan bibit kubis bunga diduga dapat meningkat jika diperlakukan dengan ZPT atau Khitosan. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh ZPT Auxin, Gibberellin, dan Khitosan terhadap tinggi bibit, berat basah dan berat kering tanaman kubis bunga putih.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 10 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan perendaman benih kubis bunga dengan menggunakan perlakuan Khitosan dengan konsentrasi 100 ppm (C2) memberikan pengaruh yang terbaik terhadap tinggi bibit pada usia bibit tiga puluh dua hari. Sebesar 8,921 cm.

References


Abidin, Zainal. 1983. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung

Gomez, A. G. 1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian Edisi Kedua, terjemahan oleh Sjamsuddin Endang dan Baharsjah, J.S. Universitas Indonesia. Jakarta.

Nurwardani, Paristiyanti. 2006. Khitosan Bahan Pengendali Colletotrichum Capsisi Penyebab Penyakit Antraknos Pada Buah Cabai Pasca Panen. Disertasi. Universitas Brawijaya. Malang Hal 15-19.

Suhendi, Hendi. 2006. Pengaruh Perendaman ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Gibberellin, Auxin Dan Khitosan Terhadap Perkecambahan Dan Pembibitan Padi Varietas Pandan Wangi. Skripsi. Universitas Suryakancana. Cianjur.

Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1992. Fisologi Tanaman jilid 3, terjemahan oleh Lukman, D.R dan Sumaryono. ITB. Bandung.

Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Jakarta Persada. Bandung

Tjioneris, Menas. 2005. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) sebagai Herbisida. http//www.google.com (3) 1 hal 3

Yandianto. 1990. Bercocok Tanam Hortikultura. M2S. Bandung.




DOI: https://doi.org/10.35194/agsci.v2i1.621



AGROSCIENCE INDEXED BY :

    

Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Telp. (0263) 283579, Email: agroscience@unsur.ac.id 

Agroscience is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.