UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS CABAI (Capsicum annum L.) TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM YANG DISEBABKAN CENDAWAN Fusarium oxysporum f.sp capsici

Asep Saepul Alam, Widya Sari, Muhammad Achviana

Abstract


Cabai (Capsicum annum) merupakan salah satu komoditas yang dikonsumsi di dalam negeri maupun komoditas eksport. Sebagai rempah-rempah, cabai mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, untuk itu usaha untukmeningkatkan produksi cabai terus dilaksanakan karena dari waktu ke waktu permintaan produksi cabai terus meningkat. Namun usaha peningkatan produksi cabai seringkali mengalami beberapa hambatan. Salah satu hambatan tersebut disebabkan oleh gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT)yaitu penyakit layu Fusarium yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp capsici, serta selain pengaruh patogen kualitas benih sangat menentukan produksi cabai.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis varietas cabai yang baik dalam menghambat persentase penyakit layu fusarium pada buah cabai, serta mengetahui jenis varietas cabai yang baik terhadap intesitas serangan layu fusarium

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa varietas yang paling rendah tingkat intensitas serangannya adalah varietas kawat yaitu sebesar 23.310% dan varietas yang paling tinggi tingkat intensitas serangannya adalah varietas gelora sebesar 87.103%. sedangkan varietas yang paling rendah tingkat insiden serangannya adalah varietas kawat yaitu sebesar 38.25% dan varietas yang paling tinggi tingkat insiden serangannya adalah varietas gelora sebesar 93.92%.Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa varietas kawat memiliki ketahanan terhadap penyakit fusarium yang lebih bagus dari varietas yang diujikan pada penelitian ini.

Cabai (Capsicum annum) merupakan salah satu komoditas yang dikonsumsi di dalam negeri maupun komoditas eksport. Sebagai rempah-rempah, cabai mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, untuk itu usaha untukmeningkatkan produksi cabai terus dilaksanakan karena dari waktu ke waktu permintaan produksi cabai terus meningkat. Namun usaha peningkatan produksi cabai seringkali mengalami beberapa hambatan. Salah satu hambatan tersebut disebabkan oleh gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT)yaitu penyakit layu Fusarium yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp capsici, serta selain pengaruh patogen kualitas benih sangat menentukan produksi cabai.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis varietas cabai yang baik dalam menghambat persentase penyakit layu fusarium pada buah cabai, serta mengetahui jenis varietas cabai yang baik terhadap intesitas serangan layu fusarium

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa varietas yang paling rendah tingkat intensitas serangannya adalah varietas kawat yaitu sebesar 23.310% dan varietas yang paling tinggi tingkat intensitas serangannya adalah varietas gelora sebesar 87.103%. sedangkan varietas yang paling rendah tingkat insiden serangannya adalah varietas kawat yaitu sebesar 38.25% dan varietas yang paling tinggi tingkat insiden serangannya adalah varietas gelora sebesar 93.92%.Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa varietas kawat memiliki ketahanan terhadap penyakit fusarium yang lebih bagus dari varietas yang diujikan pada penelitian ini.


Keywords


Capsicum annum L., Fusarium oxysporum f.sp capsici

References


Agrios, G, N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan Edisi Ketiga. UGM Press. Yogyakarta.

Anonim. (1997). Pengenalan dan Pengendalian Penyakit benih. Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Holtikultura. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. Jakarta.

Cahyono, B. (1994). Usaha Tani Cabai Merah yang Berhasil. CV Aneka Solo. Semarang.

Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura. 2008. Luas Panen, ratarata hasil dan produksi tanaman hortikultura di Indonesia. Departemen Pertanian. Jakarta.

Duriat, AS., Sulyo Y., Gunaeni N., Korlina E. 1994. Screening of Pepper Cultivars for resistance to CMV and CuMV in Indonesia. Proceeding of the Aunef 11 Midterm Workshop AVROV, ADB and PCARRD.

Endah, H.J. (2002). Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Mulyaman., S. Sukamto, A. Kustaryati, dan U.Damiati. 2002. Hasil Identifikasi dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Sayur, Dirjen Bina Produksi Hortikultura Direktorat Perlindungan Hortikultura.

Pracaya, 2010. Hama Dan Penyakit Tanaman Edisi Revisi. PT. Penebar Swadaya.

Pratnanto, F. (2002). Kiat Sukses Bertanam Cabai di Musim Hujan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Setiadi, 1992. Bertanam Cabe. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Suheriyanto, D. 2001. Kajian komoditas fauna pada pertanaman bawang merah dengan dan tanpa aplikasi pestisida. Lap. Universitas Brawijaya. Malang. Hal 1-50.

Syamsudin. 2007. Pengendalian penyakit terbawa benih (seed born diseases) pada tanaman cabai (Capsicum annuum Liin.) menggunakan agen biokontrol dan ekstrak botani. Agrobio 2 (2).

Warisno dan Dahana, K. 2010. Peluang Usaha dan Budidaya Cabai. PT. Gramedia

Yunasfi. 2002. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit dan penyakit yang disebabkan oleh jamur. USU digital library : 1-13.




DOI: https://doi.org/10.35194/agsci.v4i1.618



AGROSCIENCE INDEXED BY :

    

Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Telp. (0263) 283579, Email: agroscience@unsur.ac.id 

Agroscience is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.