RESPON PERKEMBANGAN AKAR TANAMAN KEDELAI (Glycine max. (L.) Merril) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK HAYATI
Abstract
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem perakaran kedelai
khususnya varietas Davros ialah dengan memanfaatkan Pupuk hayati dalam bentuk inokulan,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan yang terbaik dalam meningkatkan
perkembangan akar tanaman kedelai khususnya varietas Davros pada lahan bekas penanaman padi
sawah di daerah Cianjur. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan pada Percobaan tersebut
yaitu Z1 = lahan diberi kapur dan biji kedelai diinokulasi Rhizobakteri, Z2 = lahan diberi kapur,
biji kedelai diinokulasi Rhizobakteri plus bakteri endofitik, Z3 = lahan ditabur dengan tanah
bekas tanam kedelai, tanpa diberi kapur dan biji tidak diinokulasi, Z4 = Lahan hanya diberi
kapur tanpa tanah bekas tanam kedelai dan biji tidak diinokulasi. Parameter pengamatan meliputi
panjang akar, jumlah bintil akar dan bobot bintil akar. Pengamatan dilakukan setelah tanaman
berumur 76 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan lahan ditabur dengan tanah bekas
tanam kedelai tanpa kapur dan biji tidak diinokulasi (Z3) mempunyai nilai rata rata yang paling
tinggi untuk setiap parameter pengamatan perkembangan akar tanaman kedelai varietas Davros
pada lahan bekas penanaman padi sawah.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adisarwanto, T., 2008. Budidaya Kedelai
Tropia. Jakarta : Penebar
Swadaya
Armiadi, 2007. Efektivitas Penambatan
Nitrogen Udara Oleh Bakteri
Rizobium Dengan Penambahan
Unsur Hara Molibdenum Pada
Tanaman Leguminosa Herba.
Institut Pertanian Bogor.
Azizah. 2011. Pengaruh Tiga Inokulasi
Bakteri Rhiobium Terhadap
Pembentukan Bintil Akar Kedelai
(Glycine max L. merill). Fakultas
Pertanian Universitas Andalas.
Padang.
Buckman, H.,O. dan Brady, N.,C. 1982.
Ilmu Tanah (Alih Bahasa).
Bharata Karya Aksara. Jakarta.
Balitkabi, 2012.
http://balitkabi.litbang.deptan.go
.id/hasil-penelitian/kedelai/761-
efektifitas-multiisolat-rhizobiumiletrisoy-
pada-tanaman-kedelaidi-
tanah-masamultisol.
html.(Diakses 20 Januari
.
Diniah, 2010. Potensi Isolat Bekteri
Endofit Sebagai Penghabat
Pertumbuhan Bakteri (Ralstonia
Solanacearum dan Jamur Fusarium
Sp. dan Phitoptora Infestan)
Penyebab Penyakit Layu Pada
Tanaman. Malang : Fakultas
Sains Dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Malang (Uin).
Gardner Franklin P., Pearce Brent, R.,
Mitchell Roger L., 2008. Fisiologi
Tanaman Budidaya. Jakarta :
Universitas Indonesia (UI-Press).
Jutono, 1981.Fiksasi nitrogen
padaleguminosaedalampertanian.
Lab. Mikrobiologi, Faperta,
UGM. Yogyakarta.
Marsela A., 2012. Kedelai, Potret
Ketakberdayaan Negara Senin, 30
Juli 2012 |13:17.
www.suarapembaruan.com.
(Diakses 02 Agustus 2012)
Pitojo, S., 2003. Benih Kedelai.
Yogyakarta : Kanisius.
Purwanto. 2011. Isolasi Dan Identifikasi
Senyawa Penghambat Hem Dari
Fungi Endofit Tanaman Artemisia
annua L. Fakultas Parmasi
Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta
Purwanto dan Agustono, 2010. Kajian
Fisiologi Tanaman Kedelai Pada
Berbagai Kepatan Gulma Teki
Dalam kondisi cekaman
kekeringan. Purwakerto :
Fakultas Pertanian Universitas
Jenderal Sudirman.
Suprapto, 2004. Bertanam Kedelai.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Surtianingsih, Farida dan Nurhariati,
Biofertilisasi bakteri
Rhizobium Pada Tanaman
Kedelai. Surabaya: Departemen
Biologi, Fakultas sains
Universitas Airlangga.
Yuwono, T., 2006. Bioteknologi
pertanian, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.35194/agsci.v3i1.313
AGROSCIENCE INDEXED BY :
Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Telp. (0263) 283579, Email: agroscience@unsur.ac.id
Agroscience is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.