KOMBINASI PERLAKUAN PUPUK HAYATI CAIR DAN PUPUK KIMIA DALAM MEMACU PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

Melissa Syamsiah

Abstract


Salah satu upaya yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman mentimun adalah dengan
memanfaatkan pupuk organik dan pupuk hayati, baik dari limbah peternakan maupun dalam bentuk inokulan yang
berasal dari daerah Rhizosphere. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon
pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap pemberian kombinasi pupuk hayati cair dan pupuk kimia. P
enelitian dilaksanakan di kebun percobaan PHPT Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat Bojongpic
ung Cianjur, lokasi tersebut memiliki temperatur 28-33ºC dengan ketinggian tempat 289 mdpl. Waktu penelitian dimulai dari bulan April
sampai dengan bulan Mei Tahun 2015. Dengan menggunakan
Rancangan Acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 k
elompok. Perlakuan tersebut yaitu : A 100 % (pupuk kimia), B (75 % pupuk kimia + 100 % pupuk hayati cair), C (50 % pupuk kimia + 100 % pupuk hayati cair), D (25 % pupuk kimia + 100 % pupuk
hayati cair), E (100 % pupuk hayati cair), F (Tanpa pemberian pupuk kimia + pupuk hayati cair (Kontrol)).
Pengamatan mulai dilakukan 1 minggu setelah tanam (selama 4 minggu). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan
B dan D memberikan respon yang baik untuk tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, bobot buah segar mentimun.


Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Sayuran di

Indonesia 2013. http://www.bps.go.id di

akses tanggal 25 Desember 2014

Harjadi, S. S., 1979, Pengantar Agronomi, PT.

Gramedia, Jakarta.

Khotimah, N. 2007. Budi Daya Tanaman Pangan,

Karya Mandiri Nusantara. Jakarta Barat.

Hal, 141-145.

Ladha, J.K. and P.M. Reddy. 1995. Extension of

nitrogen fixation to rice: necessity and

possibilities. Geo Journal. 35:363-372.

Lingga, 1991. Aneka Jenis Tanam dan

Pengunaannya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lingga, P. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Maspary, 2008. Pupuk organik.

http://isroi.wordpress.com/2008/02/2

/pupuk-organik-…an-pupuk-kimia/.

Sinar Baru Algesindo. Bandung.

OISCA, 2008. Panduan Pertanian Alamiah.

Jurnal.

Puspitasari, D., 2010, Bakteri Pelarut Fosfat

Sebagai Biofertilizer Pada Pertumbuhan dan

Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.),

skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Airlangga.

Rahardi, 1999. Analisis Pertumbuhan Tanaman.

Unipersitas Gajah Mada Press.

Yogyakarta.

Rasyid,Y.D. 2014. Pengaruh pemberian pupuk

hayati (Biofertilizer) terhadap pertumbuhan

dan hasil tanaman Caisim (Brassisca chinensis

L) Skripsi. Universitas Suryakancana

Cianjur.

Royani. 2014. respon pertumbuhan dan produksi

tanaman cabai merah (Capsicum annum L.)

terhadap pemberian PGPR (Plant Growth

Promoting Rhizobakteri) dari akar bambu

dan urine kelinci. Skripsi. Universitas

Suryakancana Cianjur.

Sitompul, S. M., Bambang G., 1995, Analisis

Pertumbuhan Tanaman, Gadjah Mada

University Press, Bulaksumur,

Yogyakarta.

Sugito, J. 1992. Sayur Komersial. Penebar

Swadaya. Jakarta. Hal, 106-112. Schroth

& Weinhold 1986.

Sumpena, U. 2001. Budidaya Mentimun Intensif

dengan Mulsa Secara Tumpang Gilir.

Penebar Swadaya. Jakarta. Hal, 1-46.

Suwahyono, U., 2011, Petunjuk Praktis

Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif

dan Efisien, Penebar Swadaya, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.35194/agsci.v5i2.109



AGROSCIENCE INDEXED BY :

    

Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, Jl. Pasir Gede Raya-Cianjur, 43216, Telp. (0263) 283579, Email: agroscience@unsur.ac.id 

Agroscience is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.