DAMPAK TERHADAP KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA LEMBAGA KEAGAMAAN DI INDONESIA PERSPEKTIF KRIMINOLOGI

Rizki Primasane, Trini Handayani

Abstract


ABSTRAK

Kasus kekerasan seksual marak terjadi di Indonesia, kasus kekerasan seksual pada Lembaga Keagamaan (Pesantren/ Gereja) korbannya cukup banyak. Santri ataupun anak didik korban kekerasan seksual tidak berani melaporkan kasusnya dikarenakan pelaku memberikan ancaman atau bujuk rayu yang sifatnya agamis, sebagian besar korban kekerasan seksual pada lembaga keagamaan adalah anak-anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kasus kekerasan seksual pada anak, serta menganalisis penyebab kasus kekerasan seksual yang terjadi di lembaga keagamaan, selain itu juga untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat kekerasan seksual terhadap anak dan untuk mengetahui cara pencegahan kekerasan seksual pada anak. Banyak korban kekerasan seksual terjadi pada anak di lembaga keagamaan, masih banyak anak yang belum mengerti tentang pemahaman seksual, dan kurangnya peranan orang tua dalam melakukan pencegahan kasus kekerasan seksual pada anak. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yang berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat penelitian dilakukan. Korban kekerasan seksual anak di lembaga keagamaan masih takut untuk melaporkan karena adanya relasi kuasa dan adat Timur yang masih kental di Indonesia sehingga korban kekerasan seksual banyak yang menderita gangguan kejiwaan oleh karena itu diperlukan adanya pencegahan terhadap kekerasan seksual anak terutama di lembaga keagamaan.

 

ABSTRACT

Sexual violence cases are rampant in Indonesia, and there are a significant number of sexual violence cases in religious institutions (Pesantren/Church). Victims of sexual violence, whether they are students or disciples, are afraid to report their cases because the perpetrators use religious threats or persuasion. Most victims of sexual violence in religious institutions are children. The purpose of this research is to identify the factors that can cause cases of sexual violence against children, analyze the causes of sexual violence cases that occur in religious institutions, understand the impact of sexual violence on children, and find ways to prevent sexual violence against children. Many sexual violence cases occur in children in religious institutions because many children do not understand sexual education, and parents play a limited role in preventing sexual violence against children. This research uses descriptive research that focuses on systematic explanations of the facts obtained during the study. Victims of sexual violence in religious institutions are still afraid to report their cases due to power relations and the strong influence of Eastern customs in Indonesia, and many victims suffer from psychological disorders. Therefore, prevention of sexual violence against children, especially in religious institutions, is necessary.

 

Keywords: children; psychological impact; ; religious institutions ; sexual violence


Keywords


Anak; Dampak Psikologis; Kekerasan Seksual; Lembaga Keagamaan; Children; Psychological Impact; Religious Institutions; Sexual Violence.

References


Basile, K. C., & Smith, S. G. (2011). Sexual Violence Victimization of Women: Prevalence, Characteristics, and the Role of Public Health and Prevention. American Journal of Lifestyle Medicine, 5(5), 407–417. https://doi.org/10.1177/1559827611409512

Dirgayunita, A. (2016). Gangguan Stres Pasca Trauma Pada Korban Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 1(2), 185–201. https://doi.org/10.33367/psi.v1i2.286

Gannon, T. A., & Ó Ciardha, C. (2012). Psychological theories related to sexual violence and abuse. Sexual Violence and Abuse: An Encyclopedia of Prevention, Impacts, and Recovery, July.

Hernandez Sampieri Roberto. (2014). Kejahatan Kekerasan Seksual (Perkosaan) Ditinjau Dari Perspektif Kriminolog. Magister Hukum Udayana, 7(2), 1–16.

KPAI. (2021). Jumlah Kasus Kekerasan pada Anak.

Novi, W. (2022). Pelaku Pencabulan 8 Santri di Kuningan Mengaku Pernah Jadi Korban Sodomi.

Ramadhan, D. A., & Besila, C. P. (2019). The Phenomenon of Sexual Violence among Adolescents in the Jurisdiction of the West Jakarta National Police Resort and Its Prevention Efforts. FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, 13(2), 115. https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v13no2.1574

Rini, R. (2020). Dampak psikologis jangka panjang kekerasan seksual anak (komparasi faktor: pelaku, tipe, cara, keterbukaan dan dukungan sosial). IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 4(3), 1–12.

Ruhma, M., Erni, D., & Setiowati, A. (2017). Pengetahuan Tentang Pedofilia Dan Kecemasan Terhadap Kekerasan Seksual Pada Orang Tua Dengan Anak Berkebutuhan Khusus Knowledge Of Pedophilia And Anxiety On Sexual Violence On Parents With Special Needs Children. 12(2), 59–68.

Tateki, Y. T. (2017). Dampak Kekerasan Seksual Di Ranah Domestik Terhadap Keberlangsungan Hidup Anak. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 41(1), 77–92.

Theresia, G. N., & Wijaya, V. R. M. (2020). Hubungan kekerasan seksual pada anak dengan post-traumatic stress disorder. Hukum Pidana Dan Pembangunan Hukum, 3(1).

World Health Organization (WHO). (2004). Sexual violence: Prevalence, dynamics and consequences. Guidelines for Medico-Legal Care of Victims of Sexual Violence, 6–16.

Zahirah, U., Nurwati, N., & Krisnani, H. (2019). Dampak Dan Penanganan Kekerasan Seksual Anak Di Keluarga. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 10. https://doi.org/10.24198/jppm.v6i1.21793


Refbacks

  • There are currently no refbacks.